Pemerintah Kabupaten Berau menjanjikan relokasi warga terdampak banjir besar di Kampung Long Ayap dan Long Laai, Kecamatan Segah, ke wilayah dataran tinggi.
Komitmen itu disampaikan langsung oleh Bupati Sri Juniarsih Mas saat meninjau lokasi banjir yang disebut sebagai paling parah dalam sejarah kampung tersebut.
Sri Juniarsih menyebutkan sebanyak 72 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Long Ayap terdampak langsung banjir.
Banyak rumah rusak parah, dan sejumlah bangunan penting seperti sekolah, rumah ibadah, dan puskesmas ikut terbawa arus.
“Banyaknya bangunan yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat sangat rusak parah. Bahkan, saat kami meninjau banyak rumah yang berpindah tempat,” kata Sri Juniarsih, Jumat (30/5/2025).
Warga Long Ayap berharap agar bisa direlokasi ke dataran tinggi agar tak terus menjadi korban banjir.
Salah satu warga, Yuli, mengaku kehilangan perabotan dan motornya karena banjir yang datang tiba-tiba.
“Perabotan banyak tidak bisa diselamatkan, motor juga terendam. Selain enam rumah warga, ada sekolah dan gereja yang terbawa arus banjir ini,” ujarnya.
Menjawab harapan warga, Bupati Berau berkomitmen membangun kembali rumah, gereja, dan fasilitas umum lainnya di lokasi relokasi.
Pemerintah juga menyebut relokasi sebagai langkah jangka panjang untuk keselamatan warga.
“Kami akan membangun kembali rumah-rumah baru, gereja, dan tempat ibadah yang lain di kampung ini, agar ke depan masyarakat yang terdampak dapat menjalankan kehidupan sehari-hari dengan normal kembali,” tegas Sri Juniarsih.
Baca juga:
Kepala Kampung Long Ayap, Jemi, menyebut sudah ada lahan 150 hektare yang disiapkan untuk relokasi sekitar 71 petak rumah.
Lokasi itu berada 1 kilometer dari pusat kampung dan berada di area yang lebih tinggi.
“Kami berharap bantuan dari pemerintah untuk pembangunan kembali di Kampung Long Ayap, baik rumah masyarakat, sarana pendidikan, layanan kesehatan, serta rumah ibadah,” kata Jemi.
Sri Juniarsih juga menyatakan bahwa pemulihan harus dimulai dari nol dan memerlukan kerja sama semua pihak.
“Musibah ini tidak pernah terkira akan terjadi seperti ini, dan ini menjadi musibah banjir yang paling parah dalam sejarah kampung ini,” pungkasnya.
Leave a Reply